Kamis, 03 Februari 2011

Pembentukan Yonif 900/Raider



1.            Latar Belakang Pembentukan

Batalyon Raider ini terbentuk karena peristiwa pemberontakan yang terjadi di wilayah Indonesia itu sendiri seperti Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dengan dibentuknya satuan Raider ini, maka diharapkan dapat membantu pemerintahan untuk mempersempit dan mengurangi  ruang gerak para pemberontak yang dapat mempengaruhi serta membahayakan kedaulatan NKRI, baik dari segi personel  maupun materiil .

Pasukan elit di Indonesia satu-satunya yaitu Kopassus jumlahnya masih terbatas. Melihat pemberontakan yang dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan wilayah yang luas dari propinsi NAD. Maka munculah ide dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu pada saat itu, untuk membentuk pasukan khusus yang handal yang mempunyai kemampuan lebih yang dapat beroperasi baik melalui darat, laut maupun udara.


2.            Pemrakarsa
Batalyon Raider Dibentuk oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.


Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.

3.            Proses Pembentukan

Pembentukan Yonif 900/Raider dimulai dari perekruitan personel dari jajaran Kodam IX/Udayana meliputi Yonif 741/SBW, Yonif 742/SWY, Yonif 743/PSY, Yonif 744/SYB, Denzipur 9 Udayana, Paldam, Hubdam, dan Kesdam IX/Udayana  melalui seleksi kesehatan, samapta  A dan B, renang militer, menembak, akademik dan Psikologi. Personel yang dinyatakan lulus seleksi mendapat sprin pemanggilan untuk bergabung dalam reorganisasi persiapan pembentukan Batalyon Infanteri 900/Raider di Mako Yonif 741/SBW.

Personel yang telah tergabung dalam persiapan pembentukan Batalyon Infanteri 900/Raider berjumlah 876 orang menempuh latihan pembentukan Yonif Raider selama 6 bulan meliputi 2 bulan tahap basis (Pra Raider) dan 4 bulan tahap pembentukan yang diselenggarakan oleh Rindam IX/Udayana dengan asistensi dari Pussenif dan Kopassus. Latihan pembentukan meliputi patroli, pungpungdahmah, pungsihpungdahmah, navigasi darat, menembak, dopper, drill mobud,  renang taktis, PKP, dan LCR, survival hutan dan pantai, PJD, drill helly (Pastroping, Rapeling dan Hover Jumping), long mars  dan raid pembebasan tawanan serta raid penghancuran  yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Buleleng, Bangli, Tabanan, Badung dan Jembrana. Dari jumlah 876 orang yang dinyatakan lulus dalam latihan pembentukan sebanyak 822 orang, dan yang gagal 54 orang dikembalikan kesatuan asal.

Hingga akhirnya Batalyon Infanteri 900/Raider dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Skep/46/XII/2003 tanggal 15 Desember 2003 tentang pembekuan delapan Satuan Yonif  Pemukul Kodam dan dua Satuan Yonif Kostrad serta pengesahan pembentukan sepuluh Satuan Yonif Raider dijajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI - AD), yang dilaksanakan melalui upacara peresmian sepuluh Yonif Raider secara akbar di Kemayoran Jakarta oleh Kepala Staf Angkatan Darat dan dihadiri Presiden RI Megawati Soekarno Putri serta pejabat TNI dan Pemerintah.

1 komentar: